Sebagaimana yang
kita tahu, bulan Ramadhan yang begitu banyak keutamaan dan keistimewaannya,
maka sangat disayangkan bila tidak dipergunakan secara maksimal dalam
meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT dengan melakukan amalan bulan puasa yang sangat
dianjurkan kepada kita sebagai untuk umat Islam.
Bulan penuh
ampunan yang tersemat dalam bulan Ramadhan juga sangat baik untuk kita
melakukan introspeksi diri, memperbaiki apa kekurangan yang kita miliki selama
ini dengan meningkatkan amalan di bulan
Ramadhan dengan harapan akan menjadi lebih bersih hati dan pikiran kita
ketika idul fitri tiba.
Amalan bulan puasa yang harus baik untuk dilakukan dalam
bulan Ramadhan diantaranya adalah sebagai berikut.
Menjalankan Ibadah Puasa
Amalan bulan
Ramadhan yang wajib kita kerjakan adalah puasa. Allah memerintahkan
berpuasa di bulan Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam sebagaimana Firman
Allah dalam Surat al-Baqarah ayat 183 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
Menjalankan
ibadah puasa juga dapat menghapus dosa yang telah kita lakukan apabila
dilaksanakan dengan ikhlas berdasarkan iman dan hanya mengharapkan pahala dari
Allah SWT sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah , niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." (Muttafaqun ‘Alaih)
Membaca al-Qur`an
Membaca al-Qur`an
sangat dianjurkan bagi setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan. Khusus
untuk bulan Ramadhan sangat dianjurkan karena pada bulan itulah al-Qur’an
pertama kali diturunkan, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat al-Baqarah
ayat 185 yang artinya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS: al-Baqarah:185)
Rasulullah
selalu memperbanyak membaca al-Qur`an di bulan Ramadhan, seperti
diceritakan dalam Hadits Nabi yang artinya:
"Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah r membaca al-Qur`an semuanya, sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. (HR. Ahmad)
Shalat Tarawih
Shalat Tarawih disyari’atkan
berdasarkan hadits ‘Aisyar radhiyallahu
‘anha, ia berkata:
"Sesungguhnya Rasulullah keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau. Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda, “Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya". Rasulullah wafat dan kondisinya tetap seperti ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Setelah
Rasulullah wafat, syariat telah mantap, hilanglah segala kekhawatiran.
Disyari’atkan Shalat Tarawih berjamaah tetap ada karena telah hilang ‘illat (sebabnya), kerena ‘illat itu berputar bersama ma’lul, ada dan tiadanya. Di samping
itu, Khalifah Umar telah menghidupkan kembali syari’at shalat Tarawih
secara berjamaah dan hal itu disepakati oleh semua sahabat Rasulullah pada masa
itu. Wallahu A’lam.
Menghidupkan malam-malam Lailatul Qadar
Lailatul qadar
adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Pendapat paling kuat bahwa
ia terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada
malam-malam ganjil, sebagaimana Firman Allah dalam Surat al-Qadar ayat 3 yang
artinya:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”.
Malam itu Lailatul
Qadar adalah malam pelebur dosa masa lalu, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW
yang artinya:
"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah , niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR. al-Bukhari)
Melakukan I’tikaf di malam-malam Lailatul Qadar
I’tikaf dalam
bahasa adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa
memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar’i, i’tikaf berarti berdiam di masjid
untuk beribadah kepada Allah dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur
oleh syari’at.
Memperbanyak Sedekah
Rasulullah
adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di
bulan Ramadhan sebagaimana Sabda Nabi Muhammad
SAW yang artinya:
"Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril menemui beliau, … (HR. al-Bukhari)
Melaksanakan ibadah umrah
Salah satu ibadah
yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan ibadah umrah dan
Rasulullah menjelaskan bahwa nilai pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah
haji, sebagaimana Sabda Nabi Muhammad
SAW yang artinya:
"Umrah di bulan Ramadhan sama dengan ibadah haji."
Demikianlah
beberapa Amalan di Bulan Puasa Ramadhan
yang sangat dianjurkan dan telah dicontohkan oleh Rasulullah. Semoga kita
termasuk di antara orang-orang yang mendapat taufik dari Allah untuk
mengamalkannya agar kita mendapatkan kebaikan dan keberkahan bulan Ramadhan.